Candi Tikus
yang terletak di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto, bagi sebagian penduduk sekitar dipercayai memiliki unsur
magis dan dapat memberikan kesejahteraan.
Cerita ini bermula dari
seorang petani di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto yang
gelisah karena serbuan tikus sawah. Hasil tani yang biasanya cukup untuk
menghidupi seluruh anggota keluarga, kini nyaris tak tersisa.
Tak
tahan menghadapi serbuan tikus, dia memohon pada Sang Pencipta. Lalu
suatu malam, Si Petani mendapat wangsit agar mengambil air di kawasan Candi Tikus lalu menyiramkan air itu ke empat sudut sawah.
Sebuah
keajaiban terjadi, tikus-tikus yang biasanya kerap beraksi di malam
hari hilang begitu saja. Tanah sawah juga mendadak jadi subur. Si Petani
tak kuasa menahan kegembiraannya dan bercerita pada warga desa.
Namun
lain lagi yang dialami oleh saudagar kaya mendengar kabar tentang
khasiat air Candi Tikus. Dengan rakus, sang saudagar mencari jalan
pintas untuk menambah kekayaannya. Suatu malam, dia mencuri batu candi
dan meletakkannya di sudut-sudut sawah. Lagi-lagi sebuah kejaiban
terjadi. Tapi kali ini, tikus-tikus malah datang dan menghabisi padi di
sawah.
Fenomena ini membuat warga desa sadar, bahwa mereka tak bisa berharap lebih. "Kami hanya bisa memanfaatkan air di Candi Tikus,
tapi bukan batu-batu candi," kata mereka. Dan mitos ini, ternyata masih
dipercaya hingga kini. Bahkan Raden Timbal saudara kandung Raden Patah
diyakini pernah melakukan tapa di candi ini.
Di sisi lain, ada
mitos lain yang berkembang kebalikannya. Pada tahun 1914, candi ini
ditemukan oleh Bupati Mojokerto RAA Kromojoyo Adinegoro. Sebelumnya, dia
mendengar keluh kesah warga Desa Temon yang kalang kabut karena serbuan
hama tikus di sawah mereka. Tanpa pikir panjang, Kromojoyo
memerintahkan aparat desa agar memobilisasi massa dan menyatakan perang
pada tikus. Anehnya, saat terjadi pengejaran, tikus-tikus itu selalu
lari dan masuk dalam lubang sebuah gundukan besar.
Karena ingin
membersihkan tikus sampai habis, Kromojoyo meminta agar gundukan itu
dibongkar. Ternyata, di dalam gundukan terdapat sebuah candi. Sehingga
Kromojoyo memberi nama Candi Tikus.
Menurut Mpu Prapanca dalam
kitab Nagarakertagama, candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke
XIII atau abad ke-XIV ini merupakan tempat untuk mandi raja dan
upacara-upacara tertentu yang dilaksanakan di kolam-kolamnya.
Dalam
kitab tersebut pada pupuh 27 dan 29 menyebutkan adanya tempat pemandian
(petirtaan) raja yang dikunjungi Hayam Wuruk dan keterangan yang
menyebutkan adanya upacara-upacara tertentu yang dirayakan di
kolam-kolam.
Di sisi lain, menara-menara (bangunan miniatur yang
mengelilingi bangunan induk) merupakan bagian terpenting dari gubahan
arsitektur abad ke XIII-XIV. Secara tidak langsung bangunan candi itu
dapat diyakini didirikan pada abad ke XIII-XIV. Premis ini semakin
memperuncing kebenaran bahwa yang dimaksud dalam kitab Nagarakartagama
mengenai petirtaan yang dikunjungi oleh Hayam Wuruk dan kolam-kolam yang
dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan prosesi upacara-upacara
tertentu, salah satunya adalah Candi Tikus.
Lain halnya dengan pendapat yang dikemukankan oleh NJ
Krom lewat buku "sakti"-nya yang berjudul Inleiding tot de Hindoe
Javaansche Kunst II (Pengantar Kesenian Hindu Jawa). Dengan
memperhatikan bahan dan gaya seni dari saluran air, pakar sejarah
kesenian Jawa kuno berkebangsaan Belanda itu berasumsi bahwa ada dua
tahap pembangunan candi Tikus.
Tahap pertama, saluran airnya
terbuat dari bata merah dan memperlihatkan bentuknya yang kaku.
Sedangkan tahap kedua saluran airnya terbuat dari batu andesit dan
memperlihatkan bentuknya yang lebih dinamis serta dibuat pada masa
keemasan Majapahit.
Ini berarti pula bahwa menurut Krom, Candi
Tikus telah berdiri sebelum kerajaan Majapahit mencapai puncak
keemasannya, yaitu pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 - 1380).
Menurut
catatan hasil penelitian yang telah dilakukan H Maclaine Pont pada
1926, setidaknya terdapat 18 buah waduk besar yang diduga kuat dibangun
pada masa Majapahit (letaknya kini tersebar di seluruh Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur).
Dari 18 buah waduk besar itu 4 buah
diantaranya terletak di daerah Trowulan. Yaitu di Desa Baureno, Kumitir,
Domas dan Temon. Waduk-waduk besar ini berfungsi sebagai tempat
penampungan air pertama untuk selanjutnya dialirkan ke tempat-tempat
lain.
Dari ke-empat waduk besar yang terletak di daerah Trowulan,
Waduk Baureno diduga merupakan sumber dari air yang masuk ke Candi
Tikus. Untuk selanjutnya air dari candi Tikus ini didistribusikan ka
arah kota. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh alm Didiek
Samsu WT selama tahun 1986/1987, diketahui bahwa debit air rata-rata
dari pancuran-pancuran air di Candi Tikus adalah 17.604.915 cm/detik.
"Berdasarkan
perhitungan ini, dapat diperkirakan bahwa Candi Tikus pada masa itu
memiliki peranan yang cukup penting dalam sistem jaringan air di daerah
Trowulan," tulis arkeolog ini dalam skripsinya.
Alm Didiek
menyatakan bahwa air Candi Tikus juga bisa dijadikan patokan musim
kemarau dan musim penghujan. Pada musim kemarau, debit air rata-rata
setiap pancuran pancuran lebih kurang 400 cm/detik. Sedangkan jika
lantai dasar Candi Tikus mulai tergenang dan pancuran air memancarkan
air lebih jauh, dapat diartikan bahwa musim hujan telah menjelang.
Ini
berarti pula bahwa pada musim hujan debit air di Candi Tikus akan naik,
sehingga bisa jadi patokan untuk membuka atau menutup pintu air di
waduk atau bendungan.
Sejak zaman prasejarah, air memang memiliki
peranan penting dalam kehidupan spiritual manusia. Air dipercaya
memiliki daya magis utnuk membersihkan, mensucikan dan menyuburkan.
Wednesday, December 9, 2015
Tuesday, December 8, 2015
WISATA SUMBERBOTO MOJOWARNO JOMBANG
Wisata sumberboto,pemandian tinggalan kerajaan majapahit
Sekitar tujuh kilometer dari arah kota Kecamatan Mojoagung, terdapat sebuah monumen dan pemandian bernama Sumberboto, karena terletak di Desa Sumberbotokecamatan mojowarno. Di sana terdapat ‘saksi sejarah’ yang, konon, dikabarkan sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit. Dalam perkembangannya, jadilah tempat itu sebagai sarana rekreasi bagi keluarga.
Melihat lokasinya yang mudah terjangkau, sekitar tujuh kilometer dari arah Kota Kecamatan Mojoagung, atau sekitar 20 kilometer dari Kota Jombang, Sumberboto sebenarnya memiliki prospek menjanjikan. Jalan setapak menuju ke sana pun cukup representatif.
Dalam sehari, sedikitnya puluhan bahkan ratusan wisatawan datang ke lokasi yang, konon kabarnya, merupakan salah satu bukti peninggalan Kerajaan Majapahit itu. Daya tarik bagi pengunjung, selain terdapat dua lokasi pemandian, satu untuk anak-anak dan satu lagi untuk umum, juga dibangun beberapa sarana bermain.
Di sekelilingnya ditumbuhi beragam tanaman rindang nan hijau, yang berfungsi menaungi lokasi wisata. Dan yang tak kalah menariknya, di sekitarnya juga bisa dimanfaatkan sebagai arena perkemahan umum dan pelajar.
Representatif
Dua kolam renang yang ada di wisata Sumberboto, sebenarnya cukup representatif bagi sebuah tempat rekreasi. Karena beberapa sarana yang.dibutuhkan tersedia kendati tidak mewah, seperti kamar mandi yang berfungsi untuk membersihkan badan usai berendam di kolam
.
Airnya yang bening mengalir deras dari pegunungan sekitar, membuat pemandian ini banyak disukai pengunjung. Sarana tempat bermain untuk anak-anak pun, secara fisik, memang tidak semewah di tempat rekreasi ternama lainnya. Tetapi nyatanya selalu ‘dikerumuni’ pengunjung anak-anak
.
Dan, yang tak kalah menariknya adalah tersedianya lokasi parkir yang sangat bagus, lebih dari rasa aman. Berdasarkan data yang masuk, sejak lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat wisata umum, tampaknya belum pernah sekalipun terjadi pencurian kenadaraan bermotor milik pengunjung. Dan rupanya hal tersebut lebih disebabkan karena sistem penjagaan yang ekstra ketat dari para petugas yang ditunjuk.
Anda penasaran dengan sumberboto,silakan berkunjung ke tempat ini,tiket masuk murah dan dijamin anda puas bersama keluarga,.....................................
Wednesday, November 18, 2015
AGRO BUAH STRAWBERI nongkojajar tutur pasuruan
Selain apel dan susu yang sudah terkenal di Nongkojajar ternyata masih ada satu lagi potensi buah yang juga menjadi kebanggaan masyarakat Nongkojajar yaitu buah strawberry yang sekarang cukup banyak di budidayakan oleh petani yang ada di Nongkojajar yang salah satunya yaitu Bapak Yulianto bertempat di Dusun Ngadipuro Desa Wonosari Nongkojajar, atau hanya setengah km saja dari Nongkojajar.Dengan menempati lahan kurang lebih ada 1/4 Ha lahan tersebut di tanami dengan berbagai jenis strawberry.Dan masih menurut Bapak Yuli bibit di dapat dari Negeri Belanda.Untuk rasa dan warna memang berbeda sekali dengan strawberry lokal yang cenderung kecut sedangkan bibit dari Negeri Belanda selain rasanya manis juga bentuknya besar-besar.Biasanya pada hari libur sangat rami sekali dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara selain itu para pengunjung bisa semuanya memetik dan memakannya hanya dengan membayar Rp.10.000,- saja bisa makan sepuasnya tetapi bagi yang ingin membawa untuk di bawa pulang bisa juga tinggal metik kemudian di timbang buah strawberry sudah bisa di bawa pulang.Selain dalam bentuk buah ternyata strawberry juga bisa di olah dalam bentuk selai,dodol dan lain sebagainya.Musim buah strawberry biasanya pada akhir musim hujan dan sebelum musim hujan tiba.
anda penasaran dengan agro strawberi ini ,silakan cepat cepat berkunjung ke nongkojajar,keburu telat.
AGRO BUAH APEL BATU MALANG
Buah apel telah menjadi ciri khas kota Batu mengakibatkan berkembangnya perkebunan apel sebagai obyek wisata oleh masyarakat sekitar kota Batu. Diawali dari pemikiran tersebut akhirnya dibangunlah wisata yang biasa disebut dengan Wisata Petik Apel Batu berada dan berlokasi di Kota Batu Malang sekarang telah menjadi salah satu obyek wisata favorit, baik untuk pengunjung domestik atau wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Wisata agro di Batu ini lebih menarik dengan kelebihannya yaitu kita dapat memetik buah apel secara langsung dari pohonnya serta kita dapat menikmati langsung segarnya buah apel. Perkebunan apel dengan suasananya nan asri dan dikelilingi gunung yang indah membuat para pengunjung merasa nyaman serta refresh dari kejenuhan aktivitas sehari-hari.
Fasilitas Wisata Petik Apel Kota Batu
Akses menuju Petik Apel Kota Batu
Akses atau rute untuk menuju lokasi petik apel tidaklah sulit. Dengan Lokasi yang tak berjauhan dengan tempat wisata lain di kota Malang, yaitu Jatim Park, untuk sampai di tempat ini, jika Anda menggunakan bus, maka waktu yang dibutuhkan dari terminal Kota Malang sampai Agrowisata kurang lebih 40 menit.Akses yang Anda lewati persis dengan akses ke Batu Secret Zoo, tetapi pada saat Anda tiba di pertigaan Karangploso, ikutilah terus jalan tersebut sebab jalan tersebut merupakan jalan satu arah. Jika Anda tersesat di tengah jalan, dari sini Anda dapat bertanya kepada orang sekitar, karena mereka sudah hafal jalan menuju Agrowisata Malang.
Anda penasaran dengan wisata petik apel ini,silakan membuktikan sendiri untuk datang ke kota batu untuk makan apel sepuasnya disini..
Friday, November 13, 2015
MUSIUM PENINGGALAN MAJAPAHIT
Seorang Bupati Mojokerto yang bernama R.A.A. Kromodjojo Adinegoro memiliki jasa besar atas pendirian Museum Trowulan. Diawali atas prakarsanya dan seorang arsitek Belanda bernama Henry Maclaine Pont mendirikan Oudheeidkundige Vereebeging Majapahit (OVM) pada tanggal 24 April 1924 yaitu suatu perkumpulan yang bertujuan meneliti peninggalan-peninggalan Majapahit. OVM menempati sebuah bangunan di Trowulan yang terletak di Jalan Raya antara Mojokerto dan Jombang (sekarang Kantor BP3 Trowulan).
Seiring dengan perkembangan waktu maka OVM memiliki jumlah koleksi yang melimpah bahkan beberapa temuan berasal dari luar Situs Trowulan. Semakin banyaknya jumlah koleksi tersebut maka pada tahun 1926 para pemrakarsa OVM berniat mendirikan Museum yang bernama Museum Trowulan. Museum ini terbuka untuk umum dan didirikan bangunan khusus untuk ruang pamernya.
Pada masa pendudukan Jepang (1942), museum sempat ditutup untuk umum karena Henry Maclaine Pont ditawan oleh Jepang. Guna menjaga aset museum tersebut maka pemerintah mengambil alih pengelolaannya.
Semenjak Indonesia merdeka maka pengelolaan dilakukan oleh bangsa sendiri melalui lembaga Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) yang sekarang bernama Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur. Kantor tersebut selain mengelola museum juga melakukan perlindungan benda purbakala di seluruh wilayah Jawa Timur sehingga Museum Trowulan pada akhirnya menampung benda cagar budaya yang rawan rusak atau hilang di tempat aslinya. Museum akhirnya berpindah ke arah selatan berganti nama menjadi Balai Penyelamatan Arca. Penamaan tersebut didasarkan atas fungsinya yaitu lokasi penyelamatan arca dan sejenisnya. Walaupun nama tersebut sudah berubah tetapi masyarakat masih mengenal dengan nama Museum Trowulan.
Jumlah koleksi Museum Trowulan semakin bertambah banyak pada tahun 1999 karena adanya pemindahan dan penggabungan koleksi Gedung Arca Mojokerto dengan Museum Trowulan. Penembahan koleksi tersebut terutama berasal dari koleksi R.A.A. Kromodjojo Adinegoro pada masa sebelumnya yang disimpan di Gedung Arca Mojokerto tersebut.
Mulai tanggal 3 November 2008 secara resmi nama Balai Penyelamatan Arca atau Museum Trowulan berganti nama menjadi Pusat Informasi Majapahit (PIM) yang diresmikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jero Wacik. Penamaan tersebut didasarkan atas peningkatan kebutuhan masyarakat akan informasi tentang Majapahit baik oleh peneliti maupun masyarakat umum. Sebuah informasi terpadu baik berupa data tertulis, digital, gambar maupun peninggalan pada zaman Majapahit nantinya dapat diakses secara lengkap di Pusat Informasi Majapahit tersebut.
Walaupun nama dan bentuk kegiatannya sudah mengalami perubahan dan perkembangan, tetapi fungsi dan tujuan dasarnya tidak berubah yaitu tetap sebagai museum dan Balai Penyelamatan Benda Cagar Budaya di Jawa Timur. Bahkan sekarang beragam bentuk kegiatan mampu dilaksanakan di Pusat Informasi Majapahit tersebut, sebagai contoh kegiatan outbond yang mampu menampung sekitar 800 orang. Bertambahnya nilai penyajian dan bentuk kegiatan di PIM mampu mendongkrak pula nilai museum bukan hanya sekedar tempat mengumpulkan benda-benda antik tetapi juga sebagai sarana hiburan keluarga dan kelompok masyarakat. Bahkan siswa-siswa di sekitar Mojokerto hampir setiap akhir pekan selalu mengadakan kegiatan kunjungan atau hanya sekedar melaksanakan kegiatan outbond di kompleks PIM tersebut.
Koleksi PIM
Dominasi koleksi di PIM (Museum Trowulan) adalah benda-benda cagar budaya yang ditemukan di sekitar Situs Trowulan atau peninggalan pada zaman Majapahit. Melalui peninggalan tersebut kita dapat mengetahui aspek budaya yang pernah terjadi pada zaman Majapahit seperti bidang pertanian, irigasi, arsitektur, perdagangan, perindustrian, agama dan kesenian. Koleksi tersebut dipajang di gedung atau ruang terbuka berbentuk pendopo atau halaman museum.
Berdasarkan bahannya, maka koleksi PIM yag dipamerkan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu sebagai berikut.
1.Koleksi tanah liat (terakota)
Koleksi ini mencakup terakota manusia (figurin), alat-alat produksi, alat-alat rumah tangga, dan arsitektur.
2.Koleksi keramik
Koleksi keramik beragam bentuk antara lain guci, teko, piring, mangkok, sendok, dan vas bunga. Koleksi tersebut dapat diketahui umur relatifnya dan asal negaranya antara lain berasal dari Cina, Thailand, dan Vietnam.
3.Koleksi logam
Koleksi logam dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya dan fungsinya antara lain uang kuno, alat-alat seperti bokor, pedupaan, lampu, guci, cermin, genta, dan alat musik.
4.Koleksi batu
Koleksi berbahan batu dapat diklasifikasi menjadi koleksi miniatur dan komponen candi, koleksi arca, koleksi relief, dan koleksi prasasti. Selain itu juga terdapat koleksi lain yang berbahan batu yaitu alat-alat dan fosil binatang.
GUNUNG KELUD dan CERITA LEGENDA
Gunung Kelud terletak di 3 kabupaten yaitu ,Kediri,
Malang dan Blitar.dan gunung ini adalah salah satu wisata alam jawa timur dengan ketinggian 1700m diatas permukaan laut,dan sampai saat ini gunng ini termasuk gunung berapi yang masih aktif,terakhir kali gunung kelud meletus yaitu pada malam hari tgl 14 februari 2014,mengeluarkan lahar panas dan pasir disekitaran perkampungan warga.
Pemandangan disini sangatlah indahdan bisa membuat kita puas kalo berkunjung kesini,
apabila mau menuju gunung ini,dari kota kediri hanya berjarak 35 km,dan jalanannya pun sudah diaspal dengan baik dan jalan tidak terlalu menanjak dan disekitar jalan banyak berdiri warung warung yang kecil menjual makanan dan minuman klo kita mau beristirahat.
JALUR MENUJU GUNUNG KELUD DARI JOMBANG
apabila mau menuju gunung ini,dari kota kediri hanya berjarak 35 km,dan jalanannya pun sudah diaspal dengan baik dan jalan tidak terlalu menanjak dan disekitar jalan banyak berdiri warung warung yang kecil menjual makanan dan minuman klo kita mau beristirahat.
JALUR MENUJU GUNUNG KELUD DARI JOMBANG
Ambil arah ke Pare Kediri melalui Ngoro Jombang, lalu lurus dan ikuti
jalan menuju Plosoklaten, saat tiba di kantor Polsek Plosoklaten Belok
kiri arah ke Wates, dipasar Wates ikuti jalan searah dan ambil kiri
menuju Kecamatan Ngancar Kediri, lurus dan ikuti jalan saja anda akan
segera sampai di lokasi wisata gunung kelud..
JALUR MENUJU GUNUNG KELUD DARI SURABAYA
Ambil arah ke Jombang, saat di Mojoagung (depan Polsek Mojoagung/Pasar Mojoagung) belok kiri arah ke Mojowarno, belok kanan saat tiba di depan RSK Mojowarno menuju Cukir, ikuti jalan hingga sampai di pabrik gula lalu belok kiri dan ikuti jalan menuju Ngoro, dari Ngoro ambil kanan arah ke Pare Kediri, mulai dari sini arah jalan menuju gunung kelud sama seperti petunjuk diatas.
.
Yang ada hingga saat ini yaitu jalan misteri, dimana ketika anda melewatinya kendaraan yang ada gunakan bisa berjalan sendiri meskipun dalam keadaan netral, namun ini hanyak berlaku jika anda menggunakan
kendaraan roda empat alias mobil. Berikut penampakan dari Jalan misteri kelud.
Selama dalam perjalanan kesana anda akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat mengesankan hati, yaitu pemandangan akan pegunungan dan bukit yang berjajar dengan pesona keindahan masing-masing, serta sepanjang jalan anda akan menjumpai perkebunan buah nanas yang berada di sebelah kanan dan kiri jalan.
Bagi anda yang membawa kendaraan roda empat anda harus berjalan kaki dua kali lipat sebab jarak antara spot foto, tempat parkir dan gunung kelud sendiri masih cukup jauh dan menanjak. Berbeda dengan sepeda motor, yang bisa dibawa hingga tempat parkir paling atas, yang boleh di lewati kendaraan. Meski begitu bagi anda yang memakai mobil anda bisa menggunakan jasa ojek yang ada di sekitar tempat parkir, baik untuk keatas maupun kebawah.
Kawasan wisata ini sangat cocok bagi semua umur mulai dari anak-anak, usia muda maupun orang usia tua. Namun ini akan sangat cocok bagi anda yang berjiwa travel dan masih bersemangat bak anak muda, anda bisa berfoto selfie, yang dimulai dari tempat parkir paling bawah, hingga spot foto paling atas yang boleh di jangkau pengunjung. Saat kesini usahakan tubuh anda dalam keadaan fit karena dari tempat parkir terakhir anda harus berjalan keatas yang keadaan jalannya menanjak, dan pastikan cuacanya saat cerah.
JALUR MENUJU GUNUNG KELUD DARI SURABAYA
Ambil arah ke Jombang, saat di Mojoagung (depan Polsek Mojoagung/Pasar Mojoagung) belok kiri arah ke Mojowarno, belok kanan saat tiba di depan RSK Mojowarno menuju Cukir, ikuti jalan hingga sampai di pabrik gula lalu belok kiri dan ikuti jalan menuju Ngoro, dari Ngoro ambil kanan arah ke Pare Kediri, mulai dari sini arah jalan menuju gunung kelud sama seperti petunjuk diatas.
.
Yang ada hingga saat ini yaitu jalan misteri, dimana ketika anda melewatinya kendaraan yang ada gunakan bisa berjalan sendiri meskipun dalam keadaan netral, namun ini hanyak berlaku jika anda menggunakan
kendaraan roda empat alias mobil. Berikut penampakan dari Jalan misteri kelud.
Selama dalam perjalanan kesana anda akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat mengesankan hati, yaitu pemandangan akan pegunungan dan bukit yang berjajar dengan pesona keindahan masing-masing, serta sepanjang jalan anda akan menjumpai perkebunan buah nanas yang berada di sebelah kanan dan kiri jalan.
Bagi anda yang membawa kendaraan roda empat anda harus berjalan kaki dua kali lipat sebab jarak antara spot foto, tempat parkir dan gunung kelud sendiri masih cukup jauh dan menanjak. Berbeda dengan sepeda motor, yang bisa dibawa hingga tempat parkir paling atas, yang boleh di lewati kendaraan. Meski begitu bagi anda yang memakai mobil anda bisa menggunakan jasa ojek yang ada di sekitar tempat parkir, baik untuk keatas maupun kebawah.
Kawasan wisata ini sangat cocok bagi semua umur mulai dari anak-anak, usia muda maupun orang usia tua. Namun ini akan sangat cocok bagi anda yang berjiwa travel dan masih bersemangat bak anak muda, anda bisa berfoto selfie, yang dimulai dari tempat parkir paling bawah, hingga spot foto paling atas yang boleh di jangkau pengunjung. Saat kesini usahakan tubuh anda dalam keadaan fit karena dari tempat parkir terakhir anda harus berjalan keatas yang keadaan jalannya menanjak, dan pastikan cuacanya saat cerah.
LEGENDA GUNUNG KELUD
Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan
kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari
bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro
dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
Sejarah gunung kelud
di lanjutkan dengan adanya sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh
manusia biasa kepada mereka berdua, oleh Dewi Kilisuci sendiri yang
bertujuan untuk menolak lamaran tersebut, yaitu membuat dua sumur di
atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya
harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam
berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman di atas Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Karena mereka berdua terpedaya dengan rayuan sang Dewi, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di atas Gunung Kelud. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan (dalam bahasa jawa) “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung”. yang artinya (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud ini akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji. Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan sura oleh masyarakat Sugih Waras
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman di atas Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Karena mereka berdua terpedaya dengan rayuan sang Dewi, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di atas Gunung Kelud. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan (dalam bahasa jawa) “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung”. yang artinya (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud ini akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji. Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan sura oleh masyarakat Sugih Waras
KERIS WARISAN LELUHUR JAWA
Tosan aji atau senjata pusaka seperti tombak, keris dan lain-lain itu bisa menimbulkan rasa keberanian yang luar biasa kepada pemilik atau pembawanya. Orang menyebut itu sebagai piyandel, penambah kepercayaan diri, bahkan keris pusaka atau tombak pusaka yang diberikan oleh Sang Raja terhadap bangsawan Karaton itu mengandung kepercayaan Sang Raja terhadap bangsawan unggulan itu. Namun manakala kepercayaan sang raja itu dirusak oleh perilaku buruk sang adipati yang diberi keris tersebut, maka keris pusaka pemberian itu akan ditarik/diminta kembali oleh sang raja.
Hubungan keris dengan sarungnya secara khusus oleh masyarakat Jawa diartikan secara filosofi sebagai hubungan akrab, menyatu untuk mencapai keharmonisan hidup di dunia. Maka lahirlah filosofi "manunggaling kawula – Gusti", bersatunya abdi dengan rajanya, bersatunya insan kamil dengan Penciptanya, bersatunya rakyat dengan pemimpinnya, sehingga kehidupan selalu aman damai, tentram, bahagia, sehat sejahtera. Selain saling menghormati satu dengan yang lain masing-masing juga harus tahu diri untuk berkarya sesuai dengan porsi dan fungsinya masing-masing secara benar. Namun demikian, makna yang dalam dari tosan aji sebagai karya seni budaya nasional yang mengandung pelbagai aspek dalam kehidupan masyarakat Jawa pada umumnya,kini terancam perkembangannya karena aspek teknologi sebagai sahabat budayanya kurang diminati ketimbang aspek legenda dan magisnya.Empu Dari Zaman Ke Zaman
Dua arti dalam istilah empu, pertama dapat berarti sebutan kehormatan misalnya Empu Sedah atau Empu Panuluh. Arti yang kedua adalah ‘Ahli’ dalam pembuatan ‘Keris’. Dalam kesempatan ini, Empu yang kami bicarakan adalah seseorang yang ahli dalam pembuatan keris. Dengan tercatatatnya berbagai nama ‘keris’ pastilah ada yang membuat. Pertama-tama yang harus diketahui adalah tahapan zaman terlahirnya ‘keris’ itu, kemudian meneliti bahan keris, dan ciri khas sistem pembuatan keris. Ilmu untuk kepentingan itu dinamakan ‘Tangguh’. Dengan ilmu tangguh itu, kita dapat mengenali nama-nama para Empu dan hasil karyanya yang berupa bilahan-bilahan keris, pedang, tombak, dan lain-lainnya. Adapun pembagian tahapan-tahapan zaman itu adalah sebagai berikut:
1. Kuno (Budho) tahun 125 M – 1125 M
meliputi kerajaan-kerajaan: Purwacarita, Medang Siwanda, medang Kamulan, Tulisan, Gilingwesi, Mamenang, Penggiling Wiraradya, Kahuripan dan Kediri.
2. Madyo Kuno (Kuno Pertengahan) tahun 1126 M – 1250 M.
Meliputi kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Pajajaran dan Cirebon.
3. Sepuh Tengah (Tua Pertengahan) tahun 1251 M – 1459 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Tuban, Madura, Majapahit dan Blambangan.
4. Tengahan (Pertengahan) tahun 1460 M – 1613 M
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Demak, Pajang, Madiun, dan Mataram
5. Nom (Muda) tahun 1614 M. Sampai sekarang
Meliputi Kerajaan-kerajaan : Kartasura dan Surakarta.
Telah kami ketengahkan tahapan-tahapan zaman Kerajaan yang mempunyai hubungan langsung dengan tahapan zaman Perkerisan, dengan demikian pada setiap zaman kerajaan itu terdapat beberapa orang Eyang yang bertugas untuk menciptakan keris.
Keris-keris ciptaan Empu itu setiap zaman mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Sehingga para Pendata benda pusaka itu tidak kebingungan. Ciri khas terletak pada segi garap dan kwalitas besinya. Kwalitas besi merupakan ciri khas yang paling menonjol, sesuai dengan tingkat sistem pengolahan besi pada zaman itu, juga penggunaan bahan ‘Pamor’ yang mempunyai tahapan-tahapan pula. Bahan pamor yang mula-mula dipergunakan batu ‘meteor atau batu bintang’ yang dihancurkan dengan menumbuknya hingga seperti tepung kemudian kita mengenali titanium semacam besi warnanya keputihan seperti perak, besi titanium dipergunakan pula sebagai bahan pamor. Titanium mempunyai sifat keras dan tidak dapat berkarat, sehingga baik sekali
untuk bahan pamor. Sesuai dengan asalnya di Prambanan maka pamor tersebut dinamakan pamor Prambanan. Keris dengan pamor Prambanan dapat dipastikan bahwa keris tersebut termasuk bertangguh Nom. Karena diketemukannya bahan pamor Prambanan itu pada jaman Kerajaan Mataram Kartasura (1680-1744).
Keris Diakui Dunia
Setelah wayang pada tahun 2003, kini giliran keris Indonesia diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia yang mesti dilestarikan. Pengakuan UNESCO di Paris 25 November 2005 itu tentu merupakan percikan berita segar di tengah serba keterpurukan Indonesia akhir-akhir ini.
Keris, seperti juga teater Kabuki dari Jepang, pentas tradisional India— Ramlila yang mengetengahkan epik Ramayana—Samba dari Brasil, Mak Yong dari Melayu, ”Masih hidup dan dihayati, tradisi masih berlanjut. Berbeda dengan budaya samurai di Jepang yang kini sudah mati,” ungkap Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Koichiro Matsuura, yang ditemui Kompas pekan lalu, beberapa saat setelah menyerahkan sertifikat pengakuan UNESCO itu kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta.
Sebenarnya ada 64 warisan budaya yang diusulkan berbagai negara untuk diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO tahun ini. Akan tetapi, setelah melalui penilaian para juri yang bersidang pada 20-24 November 2005 dengan ketua Putri Basma binti Talal dari Jordania, hanya 43 yang diakui sebagai warisan budaya oral serta nonbendawi manusia (intangible cultural heritage of humanity). Sementara mahakarya (masterpiece) yang diakui UNESCO tahun 2001 serta tahun 2003, termasuk wayang, jumlahnya 47. Maka, total mahakarya warisan budaya dunia yang diakui 90. ”Proklamasi yang ketiga kali ini kemungkinan adalah yang terakhir. Konvensi akan segera dilaksanakan segera setelah 30 negara memiliki instrumen ratifikasi dan disetujui, seperti yang sudah dilakukan 26 negara sebelumnya,” ungkap Matsuura. Ratusan ribu dollar AS per tahun diperkirakan akan mengalir guna melestarikan keris Indonesia dan juga wayang.
”Lewat momentum penghargaan UNESCO ini mestinya kita menata kembali pandangan tentang keris,” ungkap Ir Haryono Haryoguritno, pakar keris yang memimpin tim riset pustaka dan lapangan juga diskusi selama setahun sejak Agustus 2004.
Begitulah sekelumit cerita tentang keris semoga bermanfaat bagi anda dalam memahami sebuh keris
Thursday, November 12, 2015
PANTAI BALEKAMBANG MALANG JAWA TIMUR
Pantai Balekambang,merupakan wisata pantai yang indah dan wajib di kunjungu kalau kita bepergian ke kab,malang bagian selatan,. Pantai ini terletak di kecamatan Bantur, 65 Km sebelah selatan kota Malang. Pantai Balekambang terbentang dengan sangat indah dimana terdapat karang laut sepanjang 2 km dan memiliki lebar 200 meter ke arah laut.
di balekambang ada 3 pulau yang terdekat dengan pantai ini, yaitu Pulau Ismoyo, Pulau Anoman dan Pulau Wisanggeni.
Di pulau Ismoyo ini, anda akan menemui sebuah Pura megah yang bernama Pura Luhur Amertha Jati,sebagai tempat ibadah umat hindu di sekitran bale kambang dan ada sebuah jembatan yang menghubungkannya melalui pantai utama Balekambang.
setiap bulan Suro,di pantai Balekambang digelar upacara Surohan dan upacara Jalanidha Puja.sehingga pengunjung terlihat lebih ramai dari biasanya.
Apabila anda kepingin ke pantai bale kambang, dari kota malang anda mencari jurusan kepanjen,setelah itu,dari sana sudah ada petunjuk menuju pantai bale kambang.
Sunday, November 8, 2015
GOA SEMAR TENGGER
Goa semar tengger yang terletak di dusun kletak desa ngadirejo kabupaten pasuruan,memang masih banyak yang belum tahu,akan tetapi kalau anda berwisata ke gunung bromo melalui jalur lewat nongkojajar,maka anda akan melewati dusun kletak desa ngadirejo tempat goa semar,
goa ini masih sangat alami,disekitaran goa banayak ladang yang ditanami sayur kentang dan kubis oleh warga sekitar,jalan menuju goa adalah jalan setapak lumayan curam untuk turun,akan tetapi sanat mudah ,
didepan goa ada gubuk padepokan tempat orang istirahat kalau selesi memasuki goa,didalam goa ada sumber air,yang dipercaya air terebut dapat mengobati segala penyakit,karen air tersebut benar benar dari dalam goa,tidak terkena sinar matahari,
saat masuk goa akan terasa aura mistis goa semar,karena konon,goa tersebut adalah tempat peristirahatan semar,saat mau menuju gunung arjuno,ini dibuktikn adanya bekas tempat duduk yang membentuk pantat di bebatuan di mulut goa.
banyak orang yang melakukan ritul disana,terutama para sesepuh desa sekitaran sana,terutama dibulan suro malah tidak ada sepinya orang melakukan ritual,mendekatkan diri kepada allah swt,memohon ridho,atas apa yang menjadi keinginannya,
anda penasaran,silakan berkunjung di goa semar.
MANDI AIR PANAS MOJOKERTO
Air Panas Mojokerto ini tepatnya terletak di desa
Padusan, Pacet, Mojokerto. Rute menuju Padusan dapat dilalui dari arah
pertigaan Krian belok kiri menuju arah Mojosari hingga terus masuk
Kecamatan Pacet. Jarak yang ditempuh dari sini menuju Wisata Air Panas
Padusan sekitar 4 km. Kalau dari arah Kota Mojokerto, sudah ada petunjuk
jelas yang terpasang. Jika Anda dari Malang/Pandaan, Anda bisa lewat
Prigen - Trawas. Lewat jalan ini lebih berkelok-kelok dibandingkan
dengan lewat Krian.
Wisata Air Panas Padusan masuk dalam lokasi kawasan lereng Gunung Welirang, dimana daerah sekitar tumbuh subur pohon pinus. Daerah sekitar merupakan kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soeryo yang digunakan untuk lokasi bumi perkemahan. Anda bisa mengelilinginya dengan menggunakan kuda sewaan yang disediakan di depan Padusan.
. Di area Wisata Air Panas Padusan, selain air panas, juga terdapat kolam air biasa untuk dewasa dan anak-anak. begitu melewati pintu masuk, kita langsung dapat melihat kolam renang dewasa, sedangkan kolam renang anak ada di sebelah kanan dari pintu masuk. Sementara Air Panas padusan berada paling pojok sebelah kanan.
Air Panas Padusan ini dikelompokkan menjadi lima kolam, dua di bagian atas, dan tiga di bagian bawah. Masing-masing memiliki tingkat suhu yang berbeda. Anda bisa mencobanya satu-per satu. Saya sarankan Anda mulai dari yang paling rendah suhunya.
Wisata Air Panas Padusan masuk dalam lokasi kawasan lereng Gunung Welirang, dimana daerah sekitar tumbuh subur pohon pinus. Daerah sekitar merupakan kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soeryo yang digunakan untuk lokasi bumi perkemahan. Anda bisa mengelilinginya dengan menggunakan kuda sewaan yang disediakan di depan Padusan.
. Di area Wisata Air Panas Padusan, selain air panas, juga terdapat kolam air biasa untuk dewasa dan anak-anak. begitu melewati pintu masuk, kita langsung dapat melihat kolam renang dewasa, sedangkan kolam renang anak ada di sebelah kanan dari pintu masuk. Sementara Air Panas padusan berada paling pojok sebelah kanan.
Air Panas Padusan ini dikelompokkan menjadi lima kolam, dua di bagian atas, dan tiga di bagian bawah. Masing-masing memiliki tingkat suhu yang berbeda. Anda bisa mencobanya satu-per satu. Saya sarankan Anda mulai dari yang paling rendah suhunya.
CANDI BOROBUDUR,letak dan sejarah pembuatan
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.
Candi Borobudur
. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.
Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.
Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.
Monday, October 19, 2015
KEINDAHAN,MITOS,DAN LETAK AIR TERJUN COBAN RONDO
KEINDAHAN AIR TERJUN COBAN RONDO
Saat tiba di depan air terjun Coban Rondo, suasana segar dan dingin langsung terasa. Air terjun dengan ketinggian 84 meter ini terlihat perkasa dengan mencurahkan begitu banyak air. Pada musim hujan, debit air terjun sebanyak 150 liter setiap detik, sedangkan pada musim kemarau debit airnya 90 liter per detik.
Rasa penat akan hilang dengan menikmati air terjun yang berada pada ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut. Pemandangan indah alami di sekitar air terjun dapat memberikan ketenangan. Anda juga dapat merasakan dinginnya air yang menghujani tubuh atau berenang di kolam di bawah air terjun yang akan memberi kesegaran. Kesempatan untuk berfoto di depan air terjun bersama teman atau keluarga tidak pernah dilewatkan para pengunjung
MITOS AIR TERJUN COBAN RONDO
.
Coban merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti air terjun. Sedangkan rondo berarti janda. Ada legenda tentang asal-usul nama air terjun ini. Cerita ini dapat Anda lihat di dekat air terjun, di dalam sebuah bingkai kaca, tertulis Legenda Cobanrondo yang merupakan asal-usul nama tempat ini.
Kisahnya adalah ketika pasangan suami istri yang baru menikah. Sang istri bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi. Sedangkan suaminya bernama Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro.
Ketika pernikahan sudah mencapai 36 hari (selapan), Dewi Anjarmwati mengajak suaminya untuk mengunjungi Gunung Anjasmoro, daerah asal suaminya. Orang tua Dewi Anjarwati melarang keduanya pergi karena baru selapan. Tetapi, Dewi Anjarwati dan suaminya tetap berkeras untuk pergi.
Ketika dalam perjalanan, mereka berdua dikejutkan dengan kehadiran Joko Lelono yang tidak diketahui asal-usulnya. Joko Lelono terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya.
Akhirnya perkelahian antara Raden Baron Kusuma dengan Joko Lelono tidak dapat dihindarkan. Kepada punokawan yang menyertainya, Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di tempat yang ada cobannya (air terjun). Perkelahian terus berlangsung sampai akhirnya Raden Baron dan Joko Lelono sama-sama tewas. Dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda atau dalam bahasa Jawa yaitu rondo. Sejak saat itu, air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya disebut Coban Rondo. Konon, batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri
LETAK AIR TERJUN COBAN RONDO
Merupakan salah satu potensi wisata alam yang dimiliki kawasan Malang, tepatnya berada di Desa Pandesari, Kec. Pujon, Kab. Malang, Propinsi Jawa Timur. Disini hawanya sejuk dan bahkan bisa di katakan dingin untuk Anda yang kurang terbiasa dengan suhu dingin.
anda penasaran dengan air terjun coban rondo,silakan mengunjungi agar rasa penasaran dapat terobati
wass.
Friday, October 16, 2015
GUNUNG BROMO,letak dan keindahannya
GUNUNG BROMO, yang sudah terkenal dengan sunrise itu , ada keunikan lain dari gunung ini yaitu adanya lautan pasir berbentuk kaldera yang luas,kawah gunung yang mengeluarkan asap putih belerang,dan juga anda bisa menikmati keindahan taman bukit teletabis,padang savana,dan ada pula acara adat yaitu kasada warga sekitar suku tengger,dan yang tak kalah meriahnya adalah agenda tahunan yang diselenggarakan setiap bulan agustus yaitu BROMO MARATHON,semua itu akan menjadi kepuasan tersendiri bagi anda yang berkunjung ke bromo.
Gunung Bromo terletak di
empat kabupaten Provinsi Jawa Timur. Yaitu Malang , Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang.
Dikarenakan terletak di 4 kabupaten ,maka sangatlah mudah kalau mau berkunjung ke bromo,berikut adalah jalur menuju ke bromo dari 4 kabupaten;
Jalur ke Bromo dari Kab Probolinggo:
1. Tongas – Lumbang – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo
2. Ketapang – Patalan – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab. Malang:
1. Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang -Penanjakan – Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab. Pasuruan:
1. Wonorejo – Warungdowo – Tosari – Wonokitri – Pananjakan – Gunung Bromo
2.Surabaya-pandaan-purwosari-purwodadi-nongkojajar-tosari-wonokitri-gunung bromo
Jalur ke Bromo dari Kab.Lumajang:
1. Senduro – Bumo – Ranu Pane – Gunung Bromo
Begitulah gambaran tentang lokasi dan letak Gunung Bromo
yang sangat terkenal itu, dengan letak geografis di empat kabupaten di
atas maka sangat mudah jika ingin berlibur ke Gunung
Bromo.
Subscribe to:
Posts (Atom)