Gunung Kelud terletak di 3 kabupaten yaitu ,Kediri,
Malang dan Blitar.dan gunung ini adalah salah satu wisata alam jawa timur dengan ketinggian 1700m diatas permukaan laut,dan sampai saat ini gunng ini termasuk gunung berapi yang masih aktif,terakhir kali gunung kelud meletus yaitu pada malam hari tgl 14 februari 2014,mengeluarkan lahar panas dan pasir disekitaran perkampungan warga.
Pemandangan disini sangatlah indahdan bisa membuat kita puas kalo berkunjung kesini,
apabila mau menuju gunung ini,dari kota kediri hanya berjarak 35 km,dan jalanannya pun sudah diaspal dengan baik dan jalan tidak terlalu menanjak dan disekitar jalan banyak berdiri warung warung yang kecil menjual makanan dan minuman klo kita mau beristirahat.
JALUR MENUJU GUNUNG KELUD DARI JOMBANG
apabila mau menuju gunung ini,dari kota kediri hanya berjarak 35 km,dan jalanannya pun sudah diaspal dengan baik dan jalan tidak terlalu menanjak dan disekitar jalan banyak berdiri warung warung yang kecil menjual makanan dan minuman klo kita mau beristirahat.
JALUR MENUJU GUNUNG KELUD DARI JOMBANG
Ambil arah ke Pare Kediri melalui Ngoro Jombang, lalu lurus dan ikuti
jalan menuju Plosoklaten, saat tiba di kantor Polsek Plosoklaten Belok
kiri arah ke Wates, dipasar Wates ikuti jalan searah dan ambil kiri
menuju Kecamatan Ngancar Kediri, lurus dan ikuti jalan saja anda akan
segera sampai di lokasi wisata gunung kelud..
JALUR MENUJU GUNUNG KELUD DARI SURABAYA
Ambil arah ke Jombang, saat di Mojoagung (depan Polsek Mojoagung/Pasar Mojoagung) belok kiri arah ke Mojowarno, belok kanan saat tiba di depan RSK Mojowarno menuju Cukir, ikuti jalan hingga sampai di pabrik gula lalu belok kiri dan ikuti jalan menuju Ngoro, dari Ngoro ambil kanan arah ke Pare Kediri, mulai dari sini arah jalan menuju gunung kelud sama seperti petunjuk diatas.
.
Yang ada hingga saat ini yaitu jalan misteri, dimana ketika anda melewatinya kendaraan yang ada gunakan bisa berjalan sendiri meskipun dalam keadaan netral, namun ini hanyak berlaku jika anda menggunakan
kendaraan roda empat alias mobil. Berikut penampakan dari Jalan misteri kelud.
Selama dalam perjalanan kesana anda akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat mengesankan hati, yaitu pemandangan akan pegunungan dan bukit yang berjajar dengan pesona keindahan masing-masing, serta sepanjang jalan anda akan menjumpai perkebunan buah nanas yang berada di sebelah kanan dan kiri jalan.
Bagi anda yang membawa kendaraan roda empat anda harus berjalan kaki dua kali lipat sebab jarak antara spot foto, tempat parkir dan gunung kelud sendiri masih cukup jauh dan menanjak. Berbeda dengan sepeda motor, yang bisa dibawa hingga tempat parkir paling atas, yang boleh di lewati kendaraan. Meski begitu bagi anda yang memakai mobil anda bisa menggunakan jasa ojek yang ada di sekitar tempat parkir, baik untuk keatas maupun kebawah.
Kawasan wisata ini sangat cocok bagi semua umur mulai dari anak-anak, usia muda maupun orang usia tua. Namun ini akan sangat cocok bagi anda yang berjiwa travel dan masih bersemangat bak anak muda, anda bisa berfoto selfie, yang dimulai dari tempat parkir paling bawah, hingga spot foto paling atas yang boleh di jangkau pengunjung. Saat kesini usahakan tubuh anda dalam keadaan fit karena dari tempat parkir terakhir anda harus berjalan keatas yang keadaan jalannya menanjak, dan pastikan cuacanya saat cerah.
JALUR MENUJU GUNUNG KELUD DARI SURABAYA
Ambil arah ke Jombang, saat di Mojoagung (depan Polsek Mojoagung/Pasar Mojoagung) belok kiri arah ke Mojowarno, belok kanan saat tiba di depan RSK Mojowarno menuju Cukir, ikuti jalan hingga sampai di pabrik gula lalu belok kiri dan ikuti jalan menuju Ngoro, dari Ngoro ambil kanan arah ke Pare Kediri, mulai dari sini arah jalan menuju gunung kelud sama seperti petunjuk diatas.
.
Yang ada hingga saat ini yaitu jalan misteri, dimana ketika anda melewatinya kendaraan yang ada gunakan bisa berjalan sendiri meskipun dalam keadaan netral, namun ini hanyak berlaku jika anda menggunakan
kendaraan roda empat alias mobil. Berikut penampakan dari Jalan misteri kelud.
Selama dalam perjalanan kesana anda akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat mengesankan hati, yaitu pemandangan akan pegunungan dan bukit yang berjajar dengan pesona keindahan masing-masing, serta sepanjang jalan anda akan menjumpai perkebunan buah nanas yang berada di sebelah kanan dan kiri jalan.
Bagi anda yang membawa kendaraan roda empat anda harus berjalan kaki dua kali lipat sebab jarak antara spot foto, tempat parkir dan gunung kelud sendiri masih cukup jauh dan menanjak. Berbeda dengan sepeda motor, yang bisa dibawa hingga tempat parkir paling atas, yang boleh di lewati kendaraan. Meski begitu bagi anda yang memakai mobil anda bisa menggunakan jasa ojek yang ada di sekitar tempat parkir, baik untuk keatas maupun kebawah.
Kawasan wisata ini sangat cocok bagi semua umur mulai dari anak-anak, usia muda maupun orang usia tua. Namun ini akan sangat cocok bagi anda yang berjiwa travel dan masih bersemangat bak anak muda, anda bisa berfoto selfie, yang dimulai dari tempat parkir paling bawah, hingga spot foto paling atas yang boleh di jangkau pengunjung. Saat kesini usahakan tubuh anda dalam keadaan fit karena dari tempat parkir terakhir anda harus berjalan keatas yang keadaan jalannya menanjak, dan pastikan cuacanya saat cerah.
LEGENDA GUNUNG KELUD
Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan
kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari
bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro
dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
Sejarah gunung kelud
di lanjutkan dengan adanya sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh
manusia biasa kepada mereka berdua, oleh Dewi Kilisuci sendiri yang
bertujuan untuk menolak lamaran tersebut, yaitu membuat dua sumur di
atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya
harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam
berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman di atas Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Karena mereka berdua terpedaya dengan rayuan sang Dewi, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di atas Gunung Kelud. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan (dalam bahasa jawa) “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung”. yang artinya (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud ini akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji. Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan sura oleh masyarakat Sugih Waras
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman di atas Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Karena mereka berdua terpedaya dengan rayuan sang Dewi, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di atas Gunung Kelud. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan (dalam bahasa jawa) “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung”. yang artinya (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud ini akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji. Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan sura oleh masyarakat Sugih Waras
No comments:
Post a Comment